Rabu, 28 November 2012

Makanan Palembang - RESEP membuat PEMPEK -

1. Pempek
Emmm.. kalau ngomongin makanan Palembang gak ada habisnya deh .. di jamin ngencess men kato wong pelembang wakakak :D
Pempek itu macem-macem lho temen ..
- Pempek Lenjer              - Pempek Telok           - Pempek Kulit
- Pempek Adaan              - Pempek mi/keriting  - Pempek Tahu
- Pempek Pistel                - Pempek Udang         - Pempek Panggang
 
Biasanya yang bikin tambah nikmat itu di makan ama cuko/cuka/kuahnya yang pas racikannya ...,, membuat pempek itu gampang sih .. kunci enaknya pada takaran yang pas saat membuat nya .. bagi temen" yang udah ngiler pengen buat ini saya share resepnya ,, semoga ber manfaat yah ,... Selamat mencoba :)

Adonan Pempek Palembang  
Bahan Dasar Utama :
  • Daging ikan giling halus
( yg paling baik adalah ikan Gabus atau Tenggiri, jika tidak ada, dapat diganti dengan ikan apa saja yg dagingnya lebih banyak seperti Salmon,Tuna, Toman, Tongkol Kecil, Gurame, Sepat Besar, buang tulang nya giling sampe halus dan jangan pake ikan yg banyak lemaknya seperti Lele, Patin dsb )

  • Tepung SAGU atau tepung kanji (tapioka), Air, garam halus secukupnya, penyedap secukupnya.
Catatan :
perbandingan antara Ikan dan sagu bisa 1:1 atau 1:3/4 atau 1:1/2, semakin banyak ikan semakin enak, tapi maksimal ikan 1 kg tepung sagu 0,5 kg.

Cara mengolah Ikan menjadi bahan baku pempek :
Peralatan yang dibutuhkan :
1. Pirikan ikan (bisa dari Bahan kuningan atau batok kelapa yg berlubang) Alat ini sudah langka di jual dipasar,


Boleh pakai mesih penggiling daging :

2. Jika susah memperolehnya, maka gunakan peralatan elektronics , seperti blender atau food processor atau stand mixer :
   
atau
3. Ikan yang akan di olah, disiangi dan dibersihkan terlebih dahulu.
4. Lepaskan kulit ikan dari dagingnya.
5. Buang seluruh tulangnya.
6. Potong kecil, siap untuk dipirik/digiling.

7. Hasil gilingan
8. Simpan hasil gilinag di freezer, menunggu waktu penggunaan.
 
Cara membuat adonan dasar

PEMPEK PALEMBANG

BAHAN:
500 gram daging ikan tenggiri atau ikan gabus giling.
10 sendok makan air es/dingin
150 gram tepung sagu atau tepung kanji/tapioka
2 sendok teh garam
1/2 sendok teh vetsin
 
CARA MEMBUAT :
1.          Keluarkan daging ikan giling dari freezer, cairkan.
2.     Masukkan air es, vetsin, dan garam. Aduk sampai lengket.
3.    Tambahkan tepung sagu atau kanji sedikit demi sedikit sambil diuleni/diuli hingga tidak menempel lagi ditangan.
4.    Uleni/Uli adonan sampai rata
   
5.    Ambil sedikit adonan dasar dan dibentuk sesuai dengan jenis pempek.
Contoh hasil bentukan :
Pempek siap dimasak :
Alternatif Adonan Dasar :

Menyadari selera orang tidak sama, maka saya berikan juga resep alternatif :
  1. Sebagian orang, kurang menyukai kenyalnya pempek dikarenakan bahan tepung sagu atau tepung tapioka.
  2. Ada yg menyukai pempeknya lebih lembut.
  3. Ada yg suka pempeknya langsung memiliki aroma khas.
Tapi saya menyarankan ini tidak digunakan untuk membuat Pempek Kapal Selam, karena memiliki resiko mudah pecah, sehingga telornya keluar. Untuk pempek lainnya, silahkan gunakan adonan dasar ini.
 
BAHAN UNTUK BIANG :
50 g tepung terigu
400 ml air
2 sdm garam
3 sdm minyak goreng
1 sdt gula pasir
2 siung bawang putih, haluskan
1/2 sdt penyedap rasa, bila suka
BAHAN PENCAMPUR :
1 kg daging ikan tenggiri atau gabus giling yg ditaruh di freezer.
1 kg tepung sagu atau diganti dengan tepung kanji / tapioka kwalitas baik
 
CARA MEMBUAT BIANG :
  1. Campur tepung terigu, air, garam, gulag pasir, bawang putih dan bumbu penyedap.
  2. Masak di atas api kecil sambil diaduk sampai kental. Angkat dan tambahkan minyak goreng.
  3. Aduk, lalu biarkan dingin. Simpan dalam lemari pendingin ( bukan di freezer)
CARA MEMBUAT ADONAN DASAR :
  1. Keluarkan daging ikan yang sudah beku, biarkan mencair,
  2. Jangan, ditambah air lagi.
  3. Keluarkan adonan biang dari kulkas.
  4. Campur 2 bagian daging ikan tenggiri dengan 1 bagian adonan biang.
  5. Tambahkan tepung kanji secukupnya dikit demi sedikit.
  6.  Aduk dengan ujung jari asal adonan tercampur rata.
  7. Gunakan plastik beroles minyak goreng untuk membentuk adonan
  8. Bila campuran terlalu keras, tambahkan lagi sedikit adonan biang agar lentur
  9. Adonan dasar siap dipakai sesuai kebutuhan
    
    

S A D A K O H

     Awalnya gak sengaja dengar Ust. Yusuf Mansyur lagi dakwa di TV .. kebetulan lagi punya masalah dan butuh segera jalan keluarnya ...
singkat cerita katanya di suruh ' SODAKOH ' ... tetapi bukan sembarang sodakoh ,, artinya .. ,,
kita di tuntut untuk bisa ikhlas memberikan harta benda berharga yang kita miliki ..
Ikhlas kehilangan untuk mendapatkan yang baru ,, sulit banget pastinya ..
Tetapi ketika tak berdaya di dalam hati dan pikiran .. aku praktekin banget apa yg di khotbahkan sama Ustad ... jreng ..jreng ...
Tanpa di sangka, tanpa di duga ,, tanpa di nyana ..
solusi masalahnya dateng ... bisa di bayangkan saat kejepit ,, di kasih kelegaan :)
Terima Kasih Tuhan ... ,, tak terlukiskan syukur di hati ini :D
( sudah sering terbukti pada kehidupanku ) ..
Mungkin cerita" di bawah ini bisa mengisnpirasi ...

Kisah Nyata Sedekah dari Ustadz Yusuf Mansur 1

Banyak orang yang memiliki penghasilan besar, namun selalu merasa tidak cukup. Bahkan tidak jarang pengeluaran mereka lebih besar dari penghasilan yang didapat. Mungkin diri kita pernah merasakan demikian. Maka instropeksilah, mungkin sedekah yang kita keluarkan terlalu sedikit, sehingga berkah yang Allah berikan juga sekedarnya. Padahal dalam surat Al An’am ayat 160, Allah sudah janji akan melipatgandakan pahala sampai 10 kali lipat bagi mereka yang berbuat kebaikan. Jadi sebetulnya kita tak perlu ragu untuk menyisihkan penghasilan bagi mereka yang membutuhkan. 1 – 1 = 10, itulah ilmu sedekah. Banyak kejadian dibalik fenomena keajaiban sedekah.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Yusuf memaparkan beberapa kisah yang Insya Allah mampu meningkatkan keyakinan kita, bahwa Allah pasti akan meliptrgandakan pahala-Nya, bila kita sedekah. Contohlah sebuah kisah tentang seorang supir yang mengeluh karena gajinya terlalu kecil.
“Supir ini datang ke Klinik Spiritual dan Konseling Wisata Hati. Dia bilang gajinya cuma 800 ribu, padahal anaknya lima! Ia ingin gajinya jadi 1,5 juta!” ujar Ustadz Yusuf sambil duduk bersila di permadani.

Dengan bijak, Ustadz Yusuf mengajak supir itu mensyukuri terlebih dahulu apa yang telah didapatkannya selama ini. Kemudian ia menunjukkan surat Al An’am 160 dan surat 65 ayat 7, mengenai anjuran bagi yang kaya untuk membagi kekayaannya dan yang mampu membagi kemampuannya.

Supir itu lantas bertanya,”Kapan ayat-ayat itu dibaca dan berapa kali, Ustad?” “Nah, inilah kelemahan orang kita,” potong Ustadz Yusuf sejenak, “Qur’an hanya untuk dibaca!”
Agak kesal dengan pertanyaan sang supir, Ustadz Yusuf menyuruhnya segera berdiri. Kemudian ia bertanya, ”Maaf… boleh saya tanya pertanyaan yang sifatnya pribadi? ”Supir itu mengangguk. “Nggak bakal tersinggung?” Kembali supir itu mengangguk. “Bawa duit berapa di dompet?” desak Ustadz Yusuf. Supir itu mengeluarkan uangnya dalam dompet, jumlahnya seratus ribu rupiah. Langsung Ustadz Yusuf mengambilnya. “Nah, uang ini akan saya sedekahkan, ikhlas?”

Supir itu menggaruk-garukkan kepalanya, namun sejurus kemudian mengangguk dengan terpaksa. “Dalam tujuh hari kerja, akan ada balasan dari Allah!” “Kalau nggak, Ustad?” “Uangnya saya kembaliin!”

Mulailah sejak itu ia menghitung hari. Hari pertama tidak ada apa-apa, demikian pula hari kedua, bahkan pada hari ketiga uangnya hilang sejumlah 25 ribu rupiah. Rupanya ketika ditanya Ustadz Yusuf tempo hari, sebenarnya ia bawa uang 125 ribu rupiah, namun keselip.

Pada hari keempat supir itu diminta atasannya untuk mengantar ke Jawa Tengah. Selama empat hari empat malam mereka pergi. Begitu kembali, atasannya memberikan sebuah amplop, “Ini hadiah istri kamu yang kesepian di rumah,” begitu katanya.

Ketika amplop itu dibuka, Subhanallah…. Jumlahnya 1,5 juta rupiah. Para dai muda yang menyimak cerita itu terkagum-kagum.

Kemudian Ustadz Yusuf Mansur bertanya, “Siapa yang belum nikah?” serentak hampir semua peserta mengacungkan tangan dengan semangat, seraya bergurau. “Nah, selain untuk memanjangkan umur, mengangkat permasalahan, sedekah juga mampu membuat orang yang belum kawin jadi kawin, dan yang udah kawin…” “Kawin lagi???” jawab beberapa peserta, kompak! Ustadz Yusuf tertawa, “Yang udah kawin… makin sayang…”

Lalu mengalunlah sebuah cerita lain. Ada seorang wanita berusia 37 tahun yang belum menikah mengikuti seminarnya. Setelah mendengarkan faedah sedekah, wanita itu lantas pergi ke masjid terdekat dari rumahnya dan bertanya pada penjaga masjid itu, “Maaf, Pak… kira-kira masjid ini butuh apa? Barangkali saya bisa bantu…” “Oh, kebetulan. Kami sedang melelang lantai keramik masjid. Semeternya 150 ribu…” Wanita itu menarik sejumlah uang dari sakunya, yang berjumlah 600ribu. Tanpa pikir panjang ia membeli empat meter persegi lantai tersebut,”Mudah-mudahan hajat saya terkabul…” harapnya.

Subhanallah… Allah menunjukkan keagungan-Nya. Minggu itu juga datang empat orang melamarnya! “Itulah sedekah!”

Ustadz Yusuf menantang mata peserta,”Sulit akan menjadi mudah, berat menjadi ringan… asal kita sedekah!”
Sebuah kisah unik lainnya terjadi. Suatu hari, seorang wartawan mengajak Ustadz Yusuf ke Semarang, hanya untuk berpose dengan sebuah mobil Mercedez New Eyes E 200 Compresor baru. Tak ada yang istimewa dengan mobil itu kecuali harganya yang mahal, sekitar 725 juta rupiah, dan… mobil itu milik seorang tukang bubur keliling!
Loh, bagaimana bisa seorang tukang bubur punya mercy? Bisa aja kalau Allah berkehendak. Tukang bubur itu tentunya tak pernah bermimpi bisa memiliki sebuah mobil Mercedez baru. Namun kepeduliannya kepada orang tua, justru membuatnya kejatuhan bulan.

Karena orang tuanya ingin naik haji, tukang bubur itu giat sedekah. Ia sengaja menyediakan kaleng kembalian satu lagi, khusus uang yang ia sedekahkan. Yang kemudian ia tabung di sebuah bank. Ketika tabungannya itu telah mencapai 5 juta, ia mendapatkan satu poin memperebutkan sebuah mobil mercy. Dan si tukang bubur itulah yang memenangkan hadiah mobil tersebut.

Karena tak mampu membayar pajaknya sebesar 25%, seorang Ustadz bernama Hasan, pemilik Unisula, membantunya. Maka, jadilah mobil itu milik tukang bubur.
Kisah terakhir, tentang hutang 100juta yang lunas hanya dengan sedekah 100 ribu rupiah. Orang ini mendengarkan ceramah seorang Ustadz yang mengatakan, kalau sedekah itu dapat membeli penyakit, dapat membayar hutang, dan dapat menyelesaikan masalah. Teringat hutangnya sejumlah 100 juta, ia menyedekahkan uang yang ada, sebesar 100 ribu.
Dalam hatinya ia berharap hutangnya dapat cepat lunas. “Dan… Allah mengabulkan doanya secepat kilat. Begitu pulang dari pengajian, saat menyebrang jalan, orang itu tertabrak mobil dan lunaslah hutangnya!” seru Ustadz Yusuf Mansyur berapi-api.

Semua peserta melongo kemudian tertawa. Hampir semua menebak orang itu meninggal, sehingga si pemilik piutang mengikhlaskan hutangnya.

“Nggak!” koreksi Ustadz Yusuf Mansur cepat, “Dia cuma pingsan. Kebetulan yang nabrak orang kaya. Selain dibawa ke rumah sakit, dia juga melunasi hutangnya!”

Itulah… Allah punya cara tersendiri untuk menolong hamba-Nya.